Pernahkah anda melihat foto seperti disamping ini? Keren ya? jika anda ingin menghasilkan foto seperti ini, secara teknis mudah : cukup setel kecepatan shutter speed kamera anda pada kisaran 1/500 detik atau lebih. Bukaan diafragma terserah, namun seiring hukum pencahayaan, semakin cepat shutter akan butuh semakin besar bukaan diafragma. Misalkan anda menyetel kecepatan pada 1/1000 detik, otomatis anda harus membuka diafragma sekitar 5,6 atau lebih besar. Tidak mungkin anda menyetel kombinasi 1/1000 detik dengan bukaan diafragma f/32.
Idealnya untuk melakukan pemotretan Stop Action adalah dengan menggunakan lensa lensa premium, yaitu lensa dengan bukaan diafragma besar hingga f/2,8. Sayangnya lensa lensa seperti itu harganya sangat mahal.
Jika anda tidak memiliki lensa seperti itu, janganlah berkecil hati. Cukup anda naikkan setela ISO pada kamera anda, berkisar pada ISO 800 atau lebih. Tentu ada konsekuensinya, yaitu noise akan bermunculan. Tapi selama anda tidak memotret dengan cahaya minim, noise tidaklah terlalu menjadi masalah.
Cara lan melakukan Stop Action adalah dengan menggunakan lampu kilat, baik yang bolt on di kamera maupun lampu kilat tambahan. Kecepatan lampu kilat sanggup membekukan obyek dalam kondisi apapun, namun anda perlu mepelajari lighting terlebih dahulu agar hasilnya tidak sekedar freezing object. lain kali saya akan tulis soal penggunaan lampu kilat.
Hal hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan pemotretan Stop Action :
Usahakan pemotretan dilakukan dengan suasana yang terang, penuh cahaya.( tanpa lampu kilat )
Jangan memotret obyek dengan latar belakang yang terlalu ramai. makin polos makin bagus.
Cari sudut pengambilan terbaik, dengan memperhitungkan obyek apa yang akan anda bidik.
Gunakan mode Servo/Continuous, atau bidikan beruntun. Bahkan fotografer sport profesional pun selalu menggunakan mode servo!
Selamat mencoba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar